Hingga hari ini masih terdengar didalam
kalangan masyarakat jika berbicara maslah Pidie, tentunya ada tambahan ujungnya
yakni “Kriet”
Ternyata sampai sekarang asal muasal
kata kata Pidie Kriet belum jelas,
kadang kadang kata “Pidie Kriet” membuat masyarakat yang berasal dari Pidie
jengkel dengan panggilan “Ureng Pidie
Kriet”
Selain kata Kriet, pidie juga disebut sama seperti Cina Hitam, Kenapa disebut Cina
Hitam? Menurut keterangan Drs. H. Abdul Rahman Kaoy (Wakil Ketua Majelis
Adat Aceh), spesialis dalam bidang adat, budaya dan dakwah, label Cina Hitam
lebih mendunia bila dibandingkan dengan istilah Padangnya Aceh atau yang
lainnya. Ini membuktikan visi orang Pidie yang memang berkeinginan untuk
memperluas jaringan, tidak hanya di dalam level lokal di Aceh, namun juga
secara regional di Pulau Sumatera, Indonesia dan bahkan internasional.
Kebiasaan merantau masyarakat Pidie
kabarnya juga sama dengan kebiasaan masyarakat Bireuen. Masyarakat Pidie
dikaitkan pula dengan urang awak di Padang – Sumatera Barat, karena merantau
selalu diasosiasikan dengan berdagang. Alasan lain mengapa diindetikkan dengan
bangsa Cina (dulu disebut Tionghoa) adalah karena mereka dikenal senang
bermigrasi ke seluruh dunia dan akhirnya sukses dan mandiri secara ekonomi.
Tibalah kemudian pada kesimpulan bahwa kegigihan orang Pidie itu sama dengan persistensi,
dan kegigihan bangsa Cina. Lalu, budaya Cina yang beragama Budha juga hampir
serupa dengan budaya masyarakat Pidie yang beragama Hindu (dari India) sebelum
datangnya Islam.
Kebiasaan
masyarakat Cina salah satunya adalah gemar menyabung ayam, kebiasaan yang juga
dapat dijumpai di masyarakat Pidie. Sama halnya dengan adat peusijuek yang
masih ada sampai sekarang juga disinyalir berasal dari budaya Hindu. Upacara
tepung tawar bertujuan mendoakan keselamatan dan kesuksesan yang bersangkutan.
Jika diperhatikan, ritual ini mirip dengan prosesi pernikahan orang India.
Namun, ada juga yang berpendapat bahwa orang Pidie itu rajin menabung bahkan
cenderung pelit layaknya orang Cina karena ingin berinvestasi di masa depan.
Sehingga kemudian berkembang istilah kriet lagee Pidie atau pelit seperti orang
Pidie. Sedangkan kosakata itam (bahasa Aceh untuk hitam) yang dilekatkan
setelah kata Cina lebih dikarenakan wajah dan postur fisik kebanyakan
masyarakat Pidie mirip dengan perawakan orang keturunan India atau dulunya
disebut dengan Hindustan di Asia Selatan.
Di Pidie
sendiri, menurut kesaksian Rosihan Anwar (1986: 30) ‘kebiasaan masyarakatnya
mirip di India, dimana sapi berkeliaran dengan bebas di jalanan. Perawakan
orangnya umumnya juga tampan, berhidung mancung, berkumis lebat dan berkulit
hitam manis’. Kebanyakan masyarakat Pidie bermata sipit seperti Cina tapi
berkulit hitam seperti Hindia. Perkawinan silang dua budaya bahkan termasuk
percampuran ras inilah yang kemudian membuat masyarakat Pidie dipanggil dengan
sebutan Cina Itam.
Pidie Kriet dan Cina Hitam?
Reviewed by sesuatu
on
21.16
Rating:
Tidak ada komentar: